Thursday, 1 July 2010

Bunga di Lereng Gunung

Kemarin...
aku mencari bunga di padang ilalang
bertudung topi anyam serta membawa keranjang
terselubung gaun putih 
tapi sayang,terbercak abu-abu


tak kenal lelah,aku terus melangkah
tiap sudut padang ku tapaki
tiap batang ilalang ku sibak
berharap ada sekuntum bunga
yang bersedia aku bawa ke rumah


Menjelang senja,keranjangku masih kosong
tak satupun bunga seindah bungaku yang terdahulu
bungaku agapantus
sangat indah
tapi telah mati
membusuk bersama keenggananku untuk menyiramnya


hampir putus asa
aku berbalik, berniat pulang
tapi aku tahan langkahku
astaga...
aku hampir menginjak seekor kupu-kupu
aku merunduk,menghampirinya kalau-kalau ia terluka
saat aku hampir menyentuhnya,kupu-kupu itu terbang 
hinggap di pundakku,sangat bersahabat


Tak lama, ia terbang lagi
aku tergerak untuk mengikutinya
sampai akhirnya kakiku terhenti di lereng gunung
kulihat kupu-kupu itu hinggap pada kuntum bunga
dengan riang ia menikmati madunya

Bunganya sangat indah
lebih indah dari agapantus
tapi sayang,durinya jauh lebih tajam dari mawar

Aku mengurungkan diri untuk mengambilnya
takut tergores terlalu dalam jika memaksakan kehendak untuk memetiknya
Aku mundur,memilih untuk pulang
memang...
aku memang tak seberuntung si kupu-kupu
aku takkan pernah bisa memetiknya
kecuali..
aku cukup egois untuk melukai diriku sendiri
dan menghilangkan sumber kehidupan bagi si kupu-kupu
biarlah hanya kupu-kupu itu
biarlah hanya dia...

2 comments:

Hendry Kurniawan said...

kemarin...

aku cuma pakai boxer dan nyari-nyari kelapa buat dipetik

hari udah malem tapi aku belum berhasil metik satupun kelapa....

tak lama, ada kelapa jatoh sendiri..

eh ternyata di atas ada si nana yang lagi bisnis kelapa....

hahaha...
cie, yang ngeblog lagi...

nuriyah amalia said...

DASAR WEII SEMUT PENCURI PENSIL!!!hahaha
iya nih iseng
follow gue dong,hehe

Post a Comment