Friday, 24 December 2010

short !

Haruskah aku cari yang lebih baik di mata orang lain,
sementara menurutku kaulah yang terbaik.

Sunday, 12 December 2010

Sepucuk surat yang tak akan pernah sampai

Hari ini, kulepaskan kau dari hatiku. Bukan karena hati ini telah lelah.Bukan karena hati ini telah menyerah.Tetapi karena hati ini telah memenuhi dendamnya...

Aku puas karena telah berhasil membuatmu bersumpah di atas satu kata : ‘MENYESAL’. Ya, kepuasan terbesarku adalah saat akhirnya kau berkata bahwa kau menyesal telah menyia-nyiakanku. Bukan main tertawaku. Sandiwara telah terbalas, sang aktor telah tertipu oleh naskah yang telah dibuatnya sendiri. Naskah tragedi yang ia buat khusus untukku telah mengkhianatinya. Kini ia bisu, bisu meratapi sepi, sepi yang ia buat sendiri

Masih sangat jelas di otakku saat kau menyingkirkanku tanpa iba, “Ini yang terbaik bagi kita,” begitu dulu katamu. Hah? Terbaik bagi kita menurut siapa?Menurutmu kan? Tapi tidak menurutku!Hari itu, hanya lewat sebuah pesan singkat kau mengakhiri segalanya, sungguh aku tak menyangka bahwa kau sepengecut itu. Ya, kau pengecut dan kau tak punya hati. Apa saat mengirimkan pesan itu kau memikirkan keadaanku? Hah? Apa kau pernah memikirkan itu? Sayang, saat menerima pesanmu aku masih berbaur dengan malam, masih dimanja oleh angin liar, dan aku masih merasakan sesak di dadaku setelah sebelumnya masuk UGD di sebuah rumah sakit. Tapi apa kau pernah tahu? Dan kalaupun kau tahu, akankah kau mau tahu?

Kau tahu sayang? Bahwa seberapa pun kuatnya seorang wanita dia tetaplah wanita! “Kau wanita yang kuat,” selalu begitu katamu. Akan tetapi kau lupa sayang, aku juga punya kelenjar airmata. Aku akui, tidak ada malam tanpa hujan di mataku semenjak perpisahan sepihak itu. Perpisahan yang telah dirancang bak drama dan telah jauh-jauh hari kau persiapkan skenarionya. Ingin sekali rasanya aku meludahi kepura-puraanmu!

Kau manusia yang luar biasa tega, kau tega membohongiku dengan sikap manismu. Kau seperti memberiku sayap untuk melintasi cakrawala, namun kemudian kau buru sayap itu, kau panah dan kau tembaki, lalu kau biarkan aku jatuh. Kau tak akan pernah tahu separah apa lukaku...

Sayang andai kau tahu bahwa dulu aku tidak pernah berhenti berharap untuk kembalinya dirimu. Namun harga diri dan rasa malu menahanku, terlebih saat itu kau memiliki sesosok bidadari lain dalam hatimu. Aku hanya mampu menyimpan rasa itu, membiarkannya berkembang, lalu jadi benalu dalam hatiku. Saat itu aku benar-benar membenci diriku yang mencintaimu lebih dari aku membencimu.

Dulu, aku sangat berharap akan ada kesempatan kedua untuk memilikimu. Seberapa lama waktu untuk menunggu tak jadi soal bagiku, yang terpenting pada akhirnya kau milikku.Aku tak peduli akan disebut ‘bodoh’ oleh para sahabatku, yang aku tahu hanya kau yang terbaik untukku. Akan tetapi, disela-sela penantian itu semua keburukanmu mulai terkuak. Ternyata, kau tak lebih dari seorang pengkhianat! Kau telah menipuku dengan sangat sadis, ternyata bagimu aku tak lebih dari sekedar pelampiasan cinta eros. Hatimu yang sesungguhnya masih tertinggal bersama bidadarimu yang lain. Mungkin kau kira aku tak pernah tahu, tapi kau salah sayang, kau salah! Aku tahu semuanya.

Dan ketika akhirnya datang kesempatan untuk bersamamu kembali, aku tak begitu menginginkannya. Mungkin hati ini masih sedikit berdebar, awalnya kukira ini pertanda masih cinta, tapi begitu kau deklamasikan penyesalanmu, entah mengapa seperti ada beban berat yang meluncur deras dari punggungku. Aku merasa bangga, aku merasa semua telah usai, dan tak perlu ada cinta yang dibalas lagi. Saat aku berada di dekatmu pun sudah sangat hampa rasanya, sudah tak ada lagi debar yang tak biasa. Aku puas, aku telah benar-benar puas. Dan saat itu pun aku tahu, bahwa sebenarnya bukan cintamu lagi yang kuinginkan, tetapi penyesalanmu lah yang aku nantikan. Dan andai kau tahu, aku merasa sangat lapang ketika akhirnya terlepas darimu...

Terimakasih telah menyakitiku, tanpa skenariomu tidak akan ada aku yang tangguh sekarang, dan terimakasih karena setidaknya kau pernah membuatku bahagia...

-Kau tidak akan pernah tahu betapa manisnya balas dendam yang tidak pernah diniatkan

Teruntuk mahalaraku

Friday, 26 November 2010

Hanya Terbentur Angkuh...

Kemarin, ada sepucuk rindu yang kuhantarkan ke tepi lapangan. Kutaruh ia di sela-sela rumput, menyaru bersama embun. Kerinduan itu telah menanti sekian lama sampai akhirnya kehangatan tubuhmu mendekatinya. Walau dengan keangkuhan.

Kemarin, ada serangkai harapan yang kugantungkan di tiang gawang. Kujejalkan ia bersama jaring-jaring, harapan itu hampir menyerah karena lelah. Namun, akhirnya matamu menyapunya. Walau dengan keangkuhan.

Kemarin, ada secarik cinta yang kusematkan di sepatu bola. Ia hanya terinjak, tak terlihat. Tapi ia bahagia, karena akhirnya kau menjajakinya. Walau dengan keangkuhan.

Kemarin, ada penantian yang kusampirkan di tongkat bendera penjuru. Ia hanya terhuyung mengikuti tarian angin. Penantian itu hampir putus, hingga akhirnya kau jemput keinginannya. Walau dengan keangkuhan.

Kemarin, ada seseorang yang berpura-pura jadi supporter. Ia ingin melihat ilusinya berubah menjadi manusia, manusia yang telah lama mengkremasi hatinya.Akhirnya ia melihat. Walau hanya melihat keangkuhan...

Gelora Bung Karno, 23 November 2010

Thursday, 18 November 2010

montase 2009

Menghirup oksigen yang berbeda,lalu mengeluarkannya lagi menjadi karbondioksida yang berbeda pula. Tapi masih dalam hidup yang sama, nyawa yang sama,diri yang sama, dan cinta yang sama. Otak ini masih menyimpan janji-janji yang sama, sama busuknya dengan mayat yang berumur lima hari yang digelontorkan ke dalam kali. Hati ini masih pula dicabik-cabik dengan rasa yang sama, rasa yang serupa benci tapi tak beda dengan rindu. Rasa yang selalu menagih-nagih dicintai kembali. Mata ini cemburu saat melihat kata manis yang tak ditujukan untuk kesepian ini, mata ini marah tapi hanya dapat memandang, memandang pilu lalu sayu. Dan lidah ini..lidah ini bodoh karena hanya dapat mengeja satu nama,nama yang bahkan sapaannya tak penah terdengar lagi. Jika namanya hadir dalam mipi, namanya hanya duduk diam tanpa menoleh, tanpa senyum, tanpa mengerjap manja,tanpa lambaian,tanpa sentuhan,tanpa kecupan, dan tanpa rindu. Namanya telah menjadi prononima kata 'sayang' dalam tesaurus orang lain. Kecewa,mimpi-mimpi ini kecewa,mimpi ini kecewa karena sehari-hari hanya dapat memandang hujan tanpa pelangi...


-mengenang mahalara

Sunday, 7 November 2010

malu

egoku rekuh
beku beriring malu
aku kehilangan tapak-tapak panduku
menoleh kiri-kanan hanya kehebatan tanpa aku

mungkin salah..
mungkin payah...

tapi Tuhan tahu segala
tak perlu cemburu
tak perlu..
tak perlu..

yang maha tinggi pasti ada di atas tinggi
yang rendah tak perlu berbalik pilu
tak usah memaksa lidah merasa asin airmata
sungguh!tak usah!

diam!hanya diam!
tapi jangan terpekur!
cari dalam lalu
mungkin ada yang tersia

lihat dengan iman
rasa dengan ihsan

Tuhan tak pernah membiarkan

hanya percaya,

percaya ada takdir di balik nama

Saturday, 6 November 2010

aku (hanya) tanpa(mu)

aku mengenalmu tanpa nama
hanya wajah serupa senyum yang terlalu memuakkan

aku menemukan namamu tanpa keikhlasan
hanya impian yang saling berkejaran dengan ambisi

aku mengharapmu tanpa terlihat ada harapan
hanya sebuah kisah kosong yang diwarnai gerimis mata pada malam

aku memimpikanmu tanpa sua memeluk pandang
hanya keseharian yang terkadang menuhankanmu

aku memujamu tanpa beragama
hanya sebuah sekte yang didasari dengan kata 'tergila-gila'

Lalu aku...

aku mulai merindukanmu
merindukan pertemuan kedua tanpa pertemuan pertama

aku mencarimu tanpa keberanian
hanya sebuah keinginan untuk mengetahui bahwa kau benar ada

aku berbicara padamu tanpa pengakuan
hanya berpuisi dengan bait-bait kepura-puraan

aku memelukmu tanpa genggaman
karena hanya mimpi yang sanggup memberikan

aku menyerah
menyerah untuk menyentuhmu
menyerah bukan tanpa usaha
hanya lelah,lelah terluka tanpa disakiti

aku merasa bodoh tanpa penyesalan
hanya sebuah kisah yang memuat satu nama

bayanganmu...

Friday, 29 October 2010

Dell Streak Indonesia, please, give me your Dell(icious) Streak!


Sinar matahari perlahan masuk melalui celah jendela kamarku, dari arah depan terdengar bunyi bel dan teriakan "Selamat pagi, paket, kiriman paket !"
Menyadari tidak ada orang lain di rumah, aku langsung mencelat dari tempat tidur, "Ya, tunggu sebentar," jawabku. Sesampainya di depan, seorang kurir tersenyum sambil menyodorkan sebungkus paket kepadaku, "Dari siapa pak?" tanyaku, "Dell Streak Indonesia non" jawabnya lagi sambil menyodorkan secarik kertas bukti penerimaan. Setelah kertas itu aku tanda tangani, si kurir langsung melesat pergi.

Aku masuk ke dalam rumah sambil menimang kotak bersampul coklat, otakku masih terus berputar memikirkan siapa itu Dell Streak Indonesia? Dell, Dell, setahuku Dell adalah merk laptop. Lalu, untuk apa mereka mengirim paket ke rumahku?Ah, sudahlah, yang penting aku dapat benda gratis.hehe.

Lantas kubuka sampul coklat itu, ku keluarkan isinya dan... ASTAGAA sebuah smartphone keren nan canggih, waduh, layarnya lebar pula. Aku bolak-balik kardusnya,aku baca spesifikasinya, layarnya 5 inchi, Android OS, kameranya ada auto fokusnya, videonya bisa 3GP, MPEG4. Wah, ini sih cocok banget sama aku yang suka bikin film dokumenter dan memotret peristiwa sosial. Apalagi kalau tahun depan aku bakal KKN (Kuliah Kerja Nyata) di pedalaman. Dengan koneksi 3G pasti akan dengan mudah deh aku dapet sinyal. Belum lagi alam disana yang indah-indah, selama ini aku bingung mau foto itu semua pakai apa, soalnya aku gak punya kamera.hihi. Tapi, sekarang kan udah ada smartphone keren ini, aku jadi bisa foto-foto sepuas hati deh. Nah, setelah memfoto, aku akan langsung upload gambar-gambar itu ke jejaring sosial, biar semua orang tahu betapa indahnya alam Indonesia. Hitung-hitung mempromosikan pariwisata Indonesia lah.

Oh iya, belum lagi kehidupan anak-anak disana, pasti akan seru banget untuk didokumentasiin. Dengan kameranya yang 5MP, pasti gambar di videonya akan halusss banget.
Berhubung Dell Streak ini punya koneksi yang bagus dengan internet,karena sudah 3G dan memakai Android OS, aku akan dengan mudah buka berbagai situs yang aku mau, seperti misalnya youtube, aku akan cari video-video lucu serta mendidik untuk diperlihatkan pada anak-anak di daerah. Karena aku yakin banget mereka jarang melihat hal-hal seperti itu. Seru juga kan bisa ngajak orang lain "melek" terhadap globalisasi lewat Dell Streak ini.

Eh,eh, tunggu dulu, ternyata Dell Streak ini ada GPS-nya. Wah, kebetulan, bisa jadi penunjuk jalan saat KKN (Kuliah Kerja Nyata) nanti. Aku dijamin gak akan nyasar deh di pulau orang.

Dari tadi aku berfikir tentang KKN terus, eit, bukan berarti aku akan menggunakan Dell Streak ini saat KKN aja yaa. Aku adalah orang yang suka sekali berpetualang keliling Jakarta sendirian dan selama jalan-jalan itu banyak peristiwa miris, ironis, ataupun menyenangkan yang aku temukan. Tapi berhubung aku belum punya kamera yang baik, jadi selama ini peristiwa-peristiwa berharga itu sering lewat begitu saja. Sekarang kan sudah ada Dell Streak, so, aku gak perlu bingung lagi deh untuk mengabadikannya lewat apa, aku juga bisa dengan cepat meng-upload foto yang aku dapat ke jejaring sosial untuk men-share-nya dengan banyak orang.Dan dengan GPS-nya aku dapat dengan mudah mengetahui lokasi-lokasi yang akan aku kunjungi.

Aku juga punya hobi membuat film dokumenter, dan karena lagi-lagi tidak memiliki kamera yang baik, maka hobiku tidak tersalurkan dengan baik. Jika sudah ada Dell Streak ini maka aku bisa membuat video dengan baik deh. Kemudian aku bisa langsung meng-uploadnya ke youtube. Agar semua orang dapat melihat hasil karyaku.

Belum lagi, jika cita-citaku untuk menjadi seorang jurnalis tercapai, dengan koneksi yang cepat dan baik dari smartphone yang aku miliki, aku dapat dengan mudah men-share berbagai macam informasi dengan orang lain di seluruh penjuru dunia. Aku juga dapat dengan mudah meng-upload tulisan-tulisanku ke dalam blog. Kolegaku pun akan dengan mudah menghubungiku lewat berbagai situs jejaring sosial serta dengan mudah saling menghubungi lewat email. Karena koneksi 3G yang dimiliki Dell Streak benar-benar sangat mendukung untuk selalu online.

Dell Streak juga bisa membantuku untuk dengan cepat menyelesaikan tugas-tugas kuliah. Karena eh karena Dell Streak memungkinkan kita untuk mengunduh setidaknya 700.000 judul buku di Kindle Store. Waww, pasti sangat banyak buku referensi disana.

Oh iya, kenapa ngga sekarang saja aku mulai menggunakan smartphone ini.Buru-buru mandi deh, lalu langsung cepet-cepet pergi jalan-jalan dan mulai foto-foto.

Dengan semangat aku berjalan ke kamar mandi, saking semangatnya aku tidak melihat ada keset di depan. Dan,malang,aku terpeleset lalu jatuh,aku mencium lantai yang dingin. Saat kubuka mata, ternyata aku terjatuh di lantai kamarku. Aku langsung mencari-cari dimana gerangan Dell Streak-ku.Di bawah bantal tidak ada, di kolong tempat tidur tak ada, di balik selimut pun tidak ada.Frustasi.Aku mencuri-curi dengar, andai kata ada suara si kurir pengantar Dell Streak kiriman dari Dell Streak Indonesia. Ah tapi sia-sia, ternyata tidak ada juga. Ya ampun, jadi yang tadi Cuma mimpi.Ck. Sudah terburu senang padahal.Hilang semangatku untuk hari ini.

Aku pun menunda untuk mandi, lagipula tak ada kuliah hari ini. Aku buka laptop-ku, kupasang modem, dan aku pun segera online. Iseng-iseng aku ketikkan Dell Streak pada bar Google.Dan,oho,pucuk dicinta ulam pun tiba,aku menemukan facebook group Dell Lovers Indonesia.Jeng jeng jeng, ternyata sedang ada kuis berhadiah Dell Streak. Kuisnya ada 3 macam, yakni lewat facebook, foursquare, dan blog. Aku memilih untuk mengikuti kuis lewat blog untuk menceritakan mimpi-mimpiku seandainya aku memiliki Dell Streak.

Dan, yeah, itulah tadi mimpi-mimpiku seandainya aku memiliki Dell Streak. Aku hanya bisa berdoa semoga mimpi-mimpiku tidak hanya menjadi sekedar mimpi.Amin.

*photo by http://www.dell.com/us/p/mobile-streak/pd


Referensi

http://www.dellatmosphere.com/

http://www.facebook.com/DellIndonesia?v=app_7146470109

http://www.dell.com/us/p/mobile-streak/pd

Wednesday, 27 October 2010

facebroken status

sosok sempurna dalam semu,menusuk,terlalu tajam,terlalu dalam.. (8 juli 2009)



lebih mudah menghadapi kesendirian disaat kita memang sendiri dibandingkan menghadapi kesendrian disaat kita tahu bahwa kita sedang berdua (27 juni 2009)



sebuah sarkasme permainan dunia!MAUNYA APA?? (16 juni 2009)



aku salah,kebisingan tanpa suara itu masih ada...semakin nyata (12 juni 2009)



kau bintang bermakna ganda pertanda mimpi tak sempurna dan pencipta keangkuhan tak berirama (Depok, 24 mei 2009)

Saturday, 18 September 2010

Ketika Cinta


Ketika Cinta adalah sebuah buku kumpulan puisi karya Ibnu Wahyudi. Beliau adalah salah satu pengajar di jurusan Sastra Indonesia Universitas Indonesia. Selain mengajar beliau juga telah membuat banyak buku, antara lain kumpulan cerpen Nama Yang Mendera serta kumpulan puisi Ketika Cinta. Kumpulan Puisi Ketika Cinta adalah sebuah buku yang memuat 95 puisi karyanya yang semua puisinya diawali dengan kata 'Ketika Cinta'. Dalam tulisan ini saya ingin memuat beberapa puisi dalam antologi sajak Ketika Cinta yang menurut saya paling dekat dalam hidup saya. Berikut puisinya :

Ketika Cinta Kehilangan Bara

Ketika cinta telah kehilangan baranya
cari lagi apinya diantara sepi
siapa tahu ia hanya sejenak mengambil jeda
dari mimpi yang biasa berapi-api

Ketika Cinta Masih Belum Berlabuh

Ketika cintamu belum menentukan pelabuhannya
biarkan layar itu memandu ke setiap cuaca
tapi kalau itu adalah cinta untukku
akan aku nyalakan suar di mercu
biar arahmu tak kandas di cinta palsu

Ketika Cinta Adalah Buku Harian

Ketika cintamu terperangkap buku harian
atau puas dengan bayang dan malam lengang
coba tanyakan soal kapan akan melepaskan diri
dari jeratan gamang dan keinginan bersendiri

Ketika Cinta Cuma Gelisah

Ketika cintamu cuma gelisah
meranggas berbenalu resah
tak ada salahnya untuk sekedar menyapanya
supaya yang selama ini tak jua terkatakan
merdeka untuk menyapanya

Ketika Cinta Tak Pernah Disapa

Ketika cintaku tak lagi pernah kau sapa
aku lekas bersegera menawarimu kesima
siapa tahu engkau menjadi begitu lupa
pada rasa yang pernah kita beri nama

Ketika Cinta Dalam Diam

ketika cinta selalu terhenyak dalam diam
perlu segera dicari musabab kadarnya
adakah cinta memang telah dalam genggaman
atau jangan-jangan hanya rasa sementara?

itu adalah enam puisi yang menurut saya paling dekat dengan kehidupan saya sebagai remaja yang baru mengenal cinta, dengan kalimat yang ringan dan kata-kata yang sederhana tapi sangat mengena, Mas Iben (begitulah ia akrab dipanggil-red) selayaknya orangtua yang sedang memberikan petuah bagi anaknya soal cinta,cinta yang terkadang menggebu-gebu tapi tak sempat diungkapkan karena terhalang waktu dan kesempatan atau mungkin cinta yang sudah didapatkan tapi disia-siakan karena kebosanan. Disinilah Mas Iben memberikan solusi atas itu semua,lewat sajak-sajaknya ia seakan meberitahu bahwa dalam cinta kita perlu menyeimbangkan hati dan pikiran untuk mendapatkan jawaban terbaik atas kebimbangan, tak perlu terburu nafsu. Banyak hal yang ia sampaikan dalam buku ini mengenai cinta dan segala tetek bengeknya,dan untuk Anda yang menyukai puisi sekaligus ingin mendapatkan nasihat tentang cinta
i really really recommended this book for you ;). Anda bisa mendapatkan buku ini di Perpustakaan FIB UI lantai 2.

Sekian...

see ya on the next post :)

*picture by http://bukuku-jendeladunia.blogspot.com/2010_02_01_archive.html

Wednesday, 8 September 2010

Tugas bahasa indonesia 1 tahun yang lalu ;)

TENTANG

Alunan kesatiran mengiring gerimis panas

Penuh tawa tanpa nada

Bersyair di balik kepalsuan

Memeluk bidadari dengan manisnya

Berdansa ia dengan para peri

Tertawa para malaikat lalu berharmoni

Melukis senyum ia melukis tawa ia

Lalu menghitamkan syair begitu saja

Tergelak sang bidadari dalam ironi

Rasa tak ada lagi detak dalam nadi

Malaikat coba angsurkan canda

Tapi tak lagi,enggan bodohi diri

Terlalu jengah rupanya sang bidadari

Terlalu muak untuk kembali menari di atas pelangi

Hanya beku, menghina dalam manis

Katanya, mati kau wahai hati !!


Monday, 6 September 2010

Saya mau belajar

Saya sangat gerah dengan percakapan di bawah ini,percakapan yang sangat sering saya dengar dan saya lakukan semenjak berstatus sebagai Mahasiswa S1 Reguler Sastra Indonesia Universitas Indonesia. Simak dengan seksama :

"Kuliah dimana?"
"UI"
"OOOO" (dengan mata terbelalak,berbinar, dan penuh bangga)
Lalu bertanya lagi..
"Jurusan apa?"
"Sastra Indonesia"
"oooo" (dengan kata yang sama,tapi dengan mata yang agak menyipit dan tone suara agak rendah)
lalu orang itu melanjutkan...
"Jadi guru dong ya nanti"
"Tidak,saya ingin jadi jurnalis!"

Dan,apa tanggapan orang yang saya ajak bicara? Tergantung,siapa orangnya,jika itu adalah orang yang polos dan tak mengerti pasti hanya akan ber-oooo panjang,mengangguk seakan mengerti tapi kata 'jurnalis' terus menjadi peer yang harus ia cari apa artinya. Tapi,jika itu adalah orang yang mengerti,dia akan mengangguk penuh bangga, tak menyangka bahwa saya sudah tau apa yang saya tuju. Tapiiii,yang paling mengesalkan adalah orang yang menanggapi dengan kalimat :

"EMANG BISA?"

Heran...apa orang-orang seperti itu belum mengerti anak sastra mempunyai kans yang besar untuk jadi jurnalis.Agak risih saya saat mimpi saya dipertanyakan orang lain,biarlah tak perlu dijawab dengan kata-kata,cukup bukti nantinya.

Oke,cukup pengantarnya,sebenarnya di tulisan kali ini saya hanya ingin curhat soal mimpi,mimpi yang dipertanyakan tepatnya.hehe

Jurnalis.Entah,saya sangat memimpikan profesi itu,tak ada tujuan khusus seperti menginspirasi orang lain,membuka cakrawala,atau apalah itu alasan-alasan ilmiah yang lain. Alasan saya simple,saya hanya suka,kata orang saat kamu suka akan sesuatu tapi tidak tahu apa alasannya itulah yang namanya cinta. So,apakah saya telah jatuh cinta dengan bidang jurnalistik?

Well,mungkin iya saya jatuh cinta,walau saya tahu saya bukan penulis yang baik atau penyusun kata-kata yang cerdas, tapi setidaknya saya punya kemauan untuk mengejar ketertinggalan. Jujur saja,saya minder jika harus memperlihatkan tulisan-tulisan saya pada orang lain. Karena astagaaa,itu tidak ada apa-apanya.

Sampai akhirnya ada sebuah moment yang merubah cara pandang saya dan moment itu adalah engingeng saat seminar kepemudaan di kampus saya. Pembicaranya adalah pemuda-pemuda yang telah sukses di bidangnya masing-masing, dari situ saya berfikir bahwa "tak ada ahli yang dulunya tak tahu apa-apa", "tak ada orang berhasil yang dulunya tak pernah gagal dan di kritik banyak orang". Lalu saya berfikir,saya harus show off,saya harus berani menunjukkan "ini loh saya", saya harus berani di kritik orang. Bukankah dengan kritik kita bisa tahu apa kekurangan kita?dan dengan tahu kekurangan bukankah kita jadi tahu apa yang harus diperbaiki?

Dan mulai hari itu saya bertekad,sejelek apapun tulisan saya,orang harus lihat,orang harus baca,dan biarkan mereka menilai. Sepedas apapun penilaian mereka, saya harus terima.Saya akan belajar dan terus belajar dari kritik-kritik itu. Hingga akhirnya nanti saya dapat membuktikan pada orang yang mempertanyakan mimpi saya bahwa "Anak sastra bisa loh jadi jurnalis"

Mungkin,masih butuh waktu yang sangat panjang untuk memperbaiki kemampuan saya. Tapi,tak apa,justru disitulah kesempatan saya untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya.

Belum ahli itu wajar,asal ada kemauan untuk belajar
, ya kan? :)

Hari ini,mendung atau tidak di ibukota?

Kepak dara menggema di sela deru kesibukan jalan raya
Beriring mereka kembali ke taman kota
Disana, seorang pedagang kaki lima telah mengemasi barang dagangannya
Sembari menghitung receh, bertanya "Adakah segelas susu untuk anakku malam ini?"

Di sudut lain Ibukota
Seorang eksekutif muda berjalan terburu-buru
Takut didahului waktu sepertinya
Klakson mobil tak henti bersahutan di jalan raya
Si eksekutif muda mendongakkan kepalanya kemudian berteriak
"Hei,cepatlah,aku tak punya banyak waktu"
Sejenak...
Ia kembali menarik kepalanya ke dalam mobil
Menoleh pada wanitanya,lalu bertanya
"Sayang,ke bar mana kita malam ini?"

Si pedagang kaki lima berdiri lesu di depan pintu kontrakannya
Dia sadar,tak akan ada segelas susu untuk anaknya malam ini
Tapi lihat,ada 3 batang permen di tangannya
Untuk putrinya,putri kesayangannya yang tak mampu ia belikan susu
Saat hendak mengetuk pintu,ia mendengar suara malaikat kecilnya
"Ibu,kapan ayah pulang?aku tak sabar,aku ingin segera minum susu"

Alunan musik yang tak jelas merdu atau tidaknya diputar
Mengiringi dansa kaum hedonisme
Siapa berdansa dengan suami siapa
suami siapa berdansa dengan istri siapa
Eksekutif muda maju ke lantai dansa
berdansa dengan seseorang yang tak tahu istri siapa
Saat terbuai nikmat anggur dan belai kekasih
seorang pria menggamitnya dari balik bahu
mendaratlah bogem mentah di tubuhnya
tak terelakkan bertubi-tubi datangnya
Sang eksekutif muda jatuh,koma...

Si gadis kecil berbinar matanya
Ayah telah pulang,menghambur ia ke dalam dekap ayahnya
"Maaf nak,ayah hanya membawa permen,bukan susu"
Gadis kecil tertawa,dikecup kening ayahnya
Berlari ia mengitari rumahnya yang sempit
Diacungkannya 3 batang permen dari sang ayah
Hingga akhirnya ia lelah dan tertidur sembari mendekap 3 batang permen di dadanya
Senyum manis pun jadi hiasan di bibirnya
Ayah dan ibunya pun tersenyum lega
malam ini,meski tanpa segelas susu,anak mereka bahagia...

Lihatlah,betapa terkadang sebatang permen bisa membuat mereka lebih bahagia daripada kalian. Hei,para mubazir harta!